سُوۡرَةُ الجنّ
وَأَنَّ ٱلۡمَسَـٰجِدَ
لِلَّهِ فَلَا تَدۡعُواْ مَعَ ٱللَّهِ أَحَدً۬ا (١٨)
72:18: Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah
kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di
samping [menyembah] Allah.
سُوۡرَةُ التّوبَة
إِنَّمَا يَعۡمُرُ
مَسَـٰجِدَ ٱللَّهِ مَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِ وَأَقَامَ
ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّڪَوٰةَ وَلَمۡ يَخۡشَ إِلَّا ٱللَّهَۖ فَعَسَىٰٓ
أُوْلَـٰٓٮِٕكَ أَن يَكُونُواْ مِنَ ٱلۡمُهۡتَدِينَ (١٨)
9:18: Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah
ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut [kepada siapa pun] selain
kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan
orang-orang yang mendapat petunjuk.
سُوۡرَةُ الحَجّ
ٱلَّذِينَ أُخۡرِجُواْ
مِن دِيَـٰرِهِم بِغَيۡرِ حَقٍّ إِلَّآ أَن يَقُولُواْ رَبُّنَا ٱللَّهُۗ
وَلَوۡلَا دَفۡعُ ٱللَّهِ ٱلنَّاسَ بَعۡضَہُم بِبَعۡضٍ۬ لَّهُدِّمَتۡ صَوَٲمِعُ
وَبِيَعٌ۬ وَصَلَوَٲتٌ۬ وَمَسَـٰجِدُ يُذۡڪَرُ فِيہَا ٱسۡمُ ٱللَّهِ ڪَثِيرً۬اۗ
وَلَيَنصُرَنَّ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُ ۥۤۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَقَوِىٌّ عَزِيزٌ
(٤٠)
22:40:
[yaitu] orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan
yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah
Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak [keganasan] sebagian manusia
dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani,
gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di
dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang
yang menolong [agama] -Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha
Perkasa. (40)
اِنَّ
بُيُوُتِى فِ الْارَضِ الْمَسَاجِدُ وَاِنَّ زُوَّاِفِيهَا عُمَّارُهَا
“Sesungguhnya rumah-rumah-Ku di bumi adalah
masjid-masjid, dan para pengunjungnya adalah orang-orang yang
memakmurkannya.” (HQR. Abu Na’im dari Sa’id al-Khudri radhiyallahu
‘anhuma).
أَحَبُّ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ مَسَاجِدُهَا
وَأَبْغَضُ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ أَسْوَاقُهَا
“Tempat yang paling dicintai
Allah adalah masjid-masjidnya dan yang paling dibenci Allah adalah
pasar-pasarnya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)
«مَنْ تَوَضَّأَ لِلصَّلَاةِ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ،
ثُمَّ مَشَى إِلَى الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ، فَصَلَّاهَا مَعَ النَّاسِ
أَوْ مَعَ الْجَمَاعَةِ أَوْ فِي الْمَسْجِدِ غَفَرَ اللهُ لَهُ ذُنُوبَهُ»
“Barangsiapa berwudhu untuk
shalat, lalu dia menyempurnakan wudhunya, kemudian berjalan menuju shalat
fardhu, lalu dia shalat bersama manusia –yakni bersama jama’ah di masjid-,
niscaya Allah ampuni dosa-dosanya.” (HR. Muslim)
«صَلاَةُ الجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلاَةَ الفَذِّ بِسَبْعٍ
وَعِشْرِينَ دَرَجَةً»
“Shalat berjama’ah itu
lebih baik 27 kali lipat daripada shalat bersendiri.” (HR. Al-Bukhari dan
Muslim)
(( من غدا إلى المسجد و راح أعد الله له نزلا من الجنة
كلما غدا و راح )).
“Barangsiapa pergi pagi hari
ke masjid, atau petang hari, akan Allah sediakan untuknya tempat di syurga
setiap kali dia pergi (pagi atau petang hari).” (HR. Al-Bukhari dan
Muslim)
(( ألا أدلكم على ما يمحو الله به الخطايا و يرفع به
الدرجات ؟ إسباغ الوضوء على المكاره و كثرة الخطا إلى المساجد و انتظار الصلاة بعد
الصلاة فذلكم الرباط فذلكم الرباط فذلكم الرباط )).
“Tidakkah kamu mau aku
tunjukkan apa yang dengannya Allah menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajat?
Menyempurnakan wudhu dalam keadaan yang berat, memperbanyak langkah ke masjid
dan menanti shalat setelah shalat. Itulah penjagaan sesungguhnya, itulah penjagaan
sesungguhnya.” (HR. Muslim)
(( … وما اجتمع قوم في بيت من بيوت الله يتلون كتاب الله
ويتدارسونه بينهم إلا نزلت عليهم السكينة وغشيتهم الرحمة وحفتهم الملائكة وذكرهم
الله فيمن عنده … ))
” … dan tidaklah suatu kaum
berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid), untuk membaca Kitabullah
(al-Qur’an) dan mempelajarinya di antara mereka melainkan akan turun
ketentraman kepada mereka, rahmat akan menyelimuti mereka, para malaikat
menaungi mereka dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di hadapan para malaikat
di sisi-Nya … ” (HR. Muslim)
(( … وَجُعِلَتْ لِيَ اْلأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا))
” … dan (seluruh permukaan)
bumi ini telah dijadikan untukku sebagai tempat bersujud dan alat
bersuci.” (Muttafaq ‘alaihi)
إِذَا رَأَيْتُمُ الرَّجُلَ يَتَعَاهَدُ الْمَسْجِدَ
فَاشْهَدُوا لَهُ بِالإِيمَانِ، فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ: {إِنَّمَا
يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ
الصَّلاَةَ وَآتَى الزَّكَاةَ} الآيَةَ. رواه الترمذي وقال : هَذَا حَدِيثٌ
غَرِيبٌ حَسَنٌ.
“Jika kamu melihat orang rajin
mendatangi masjid, maka persaksikanlah ia sebagai orang yang
beriman.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi}
(( مَنْ بَنَى مَسْجِداً يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ اللهِ
بَنَى اللهُ لَهُ مِثْلَهُ فِي الْجَنَّةِ ))
“Barangsiapa membangun masjid
–karena mengharap wajah Allah- maka Allah akan membangunkan untuknya yang
semisalnya di dalam syurga.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
(( مَنْ بَنَى ِللهِ مَسْجِداً وَلَوْ كَمَفْحَصِ
قَطَاةٍ أَوْ أَصْغَرَ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتاً فِي الْجَنَّةِ ))
“Barangsiapa membangun sebuah
masjid karena/untuk Allah walau seukuran sarang (kandang) burung atau lebih
kecil dari itu, maka Allah akan membangunkan untuknya rumah di dalam
syurga.” (HR. Ibnu Majah dan al-Baihaqi
«إِنَّ هَذِهِ الْمَسَاجِدَ لَا تَصْلُحُ لِشَيْءٍ مِنْ
هَذَا الْبَوْلِ، وَلَا الْقَذَرِ إِنَّمَا هِيَ لِذِكْرِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ،
وَالصَّلَاةِ وَقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ» صحيح مسلم
“Sesungguhya masjid-masjid ini
tidak pantas digunakan untuk tempat kencing dan berak, tetapi hanyasanya ia
(dibangun) untuk dzikrullah, shalat dan membaca al-Qur’an.” (HR Muslim)
0 comments:
Post a Comment