سُوۡرَةُ البَقَرَة
شَہۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدً۬ى
لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَـٰتٍ۬ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ فَمَن شَہِدَ مِنكُمُ
ٱلشَّہۡرَ فَلۡيَصُمۡهُۖ وَمَن ڪَانَ مَرِيضًا أَوۡ عَلَىٰ سَفَرٍ۬ فَعِدَّةٌ۬
مِّنۡ أَيَّامٍ أُخَرَۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِڪُمُ ٱلۡيُسۡرَ وَلَا يُرِيدُ بِڪُمُ
ٱلۡعُسۡرَ وَلِتُڪۡمِلُواْ ٱلۡعِدَّةَ وَلِتُڪَبِّرُواْ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا
هَدَٮٰكُمۡ وَلَعَلَّڪُمۡ تَشۡكُرُونَ (١٨٥)
2:185: [Beberapa hari yang ditentukan itu
ialah] bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan [permulaan] AL QUR’AN
SEBAGAI PETUNJUK BAGI MANUSIA DAN PENJELASAN-PENJELASAN MENGENAI PETUNJUK ITU
DAN PEMBEDA [ANTARA YANG HAK DAN YANG BATHIL]. Karena itu, barangsiapa di
antara kamu hadir [di negeri tempat tinggalnya] di bulan itu, maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan [lalu ia
berbuka], maka [wajiblah baginya berpuasa], sebanyak hari yang ditinggalkannya
itu, pada hari- hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan
hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu,
supaya kamu bersyukur.
سُوۡرَةُ بنیٓ اسرآئیل / الإسرَاء
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ۬ وَرَحۡمَةٌ۬
لِّلۡمُؤۡمِنِينَۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّـٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارً۬ا (٨٢)
17:82: Dan Kami
turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim
selain kerugian. (82)
سُوۡرَةُ الاٴعرَاف
وَإِذَا قُرِئَ ٱلۡقُرۡءَانُ فَٱسۡتَمِعُواْ لَهُ ۥ وَأَنصِتُواْ
لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ (٢٠٤)
7:204: Dan apabila
dibacakan Al Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan
tenang agar kamu mendapat rahmat [2]. (204)
سُوۡرَةُ فَاطِر
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَتۡلُونَ كِتَـٰبَ ٱللَّهِ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ
وَأَنفَقُواْ مِمَّا رَزَقۡنَـٰهُمۡ سِرًّ۬ا وَعَلَانِيَةً۬ يَرۡجُونَ تِجَـٰرَةً۬
لَّن تَبُورَ (٢٩)لِيُوَفِّيَهُمۡ أُجُورَهُمۡ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضۡلِهِۚۦۤ
إِنَّهُ ۥ غَفُورٌ۬ شَڪُورٌ۬ (٣٠)
35:29-30:
Sesungguhnya
orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan
menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan
diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak
akan merugi, (29) agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka
dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Mensyukuri [7]. (30)
سُوۡرَةُ العَنکبوت
ٱتۡلُ مَآ أُوحِىَ إِلَيۡكَ مِنَ ٱلۡكِتَـٰبِ وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَۖ
إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِۗ وَلَذِكۡرُ ٱللَّهِ
أَڪۡبَرُۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مَا تَصۡنَعُونَ (٤٥)
29:45: Bacalah apa
yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab [Al Qur’an] dan dirikanlah
shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari [perbuatan-perbuatan] keji dan
mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah [shalat] adalah lebih besar
[keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain]. Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (45)
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا
تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ
Aku telah tinggalkan pada kamu dua
perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab
Allah dan Sunnah Rasul-Nya. (HR. Malik, al-Hakim, al-Baihaqi).
Dari Aisyah, ra, bahwa Nabi Saw bersabda, “Bacaan
Al-Qur’an di dalam shalat lebih baik daripada bacaan Al-Qur’an di luar shalat.
Bacaan Al-Qur’an di luar shalat lebih baik daripada membaca tasbih &
takbir. Membaca tasbih & takbir lebih baik daripada sedekah. Sedekah lebih
baik daripada puasa. Dan puasa adalah perisai dari api neraka”. (HR.Baihaqi)
0 comments:
Post a Comment